Menggunakan Deposito Sebagai Jaminan Kredit Bank (Cash Collateral) masih jarang dilakukan. Umumnya, orang mengfungsikan aset berwujud sebagai barang jaminan, dan belum menyadari bahwa deposito termasuk bisa dipakai sebagai jaminan kredit di Bank.
Memang tidak seluruh bank menerima jaminan dalam wujud deposito, tetapi sejumlah bank besar layaknya Bank Mandiri, BNI, dan lain-lain, mengizinkan deposito yang tersimpan di bank mereka untuk digunakan sebagai jaminan kredit jika Anda menyita kredit di bank mereka.
Namun, sebagaimana halnya jaminan berwujud aset riil, kredit dengan jaminan deposito punya kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan Kredit Dengan Jaminan Deposito
Kelebihan yang paling utama adalah, Anda bisa melindungi kepemilikan aset Anda. Jika Anda tidak punya harta bernilai kalau peninggalan keluarga, Anda pun tidak harus mempertaruhkan warisan tersebut.
Katakanlah salah satu aset yang Anda punya adalah tempat tinggal yang sudah turun-temurun ditinggali beberapa generasi. Daripada menggunakannya sebagai jaminan, jika Anda punya deposito atau tabungan dalam kuantitas memadai besar, maka Anda bisa menggunakannya sebagai jaminan.
Alternatif ini merupakan solusi disaat Anda punya keperluan mendadak, sedangkan Anda terlanjur menaruh dana Anda dalam deposito ARO jangka 6 atau 12 bulan.
Daripada menarik sebelum akan jatuh tempo dan terkena denda, Anda punya opsi untuk menyita kredit saja dan mengfungsikan deposito tersebut sebagai jaminan. Anda bisa meminjam hingga sebesar 70-90 prosen berasal dari deposito, tergantung kebijakan bank.
Apalagi, dikarenakan aset yang dijadikan jaminan (deposito) berada di bank yang serupa dengan tempat Anda menyita kredit, maka pemrosesan permintaan kredit termasuk jadi relatif lebih cepat.
Situasinya tidak serupa dengan pemrosesan jaminan aset layaknya tanah atau tempat tinggal yang harus appraisal khususnya dahulu. Ini dapat amat membantu kalau keperluan Anda sudah mendesak.
Kelebihan terakhir, dengan mengfungsikan deposito sebagai jaminan kredit, Anda dapat terkena bunga yang lebih kecil daripada bunga kredit umum. Bunga yang harus dibayar ke Bank dihitung berasal dari bunga kredit biasa dikurangi bunga deposito.
Bagi pihak bank, risiko pinjaman berjaminan deposito menyadari jauh lebih rendah daripada jaminan wujud lain, maka Anda pun hanya harus membayar bunga rendah. Bahkan kabarnya, ada yang mengambil keputusan bunga kredit hanya 2-3% di atas bunga deposito, yang artinya Anda hanya harus membayar bunga 2-3% itu saja.
Kelemahan Menggunakan Deposito Sebagai Jaminan Kredit
Kelemahan pertama, bunga deposito biasanya jauh lebih rendah daripada bunga kredit. Perhitungkan baik-baik berasal dari aspek kuantitas dana yang Anda butuhkan dan perkiraan berapa lama Anda dapat bisa selesaikan angsuran kredit.
Jika dana yang diperlukan relatif kecil dan krisis keuangan Anda hanya dapat terjadi sebentar, maka ada baiknya menyita kredit dengan jaminan deposito saja daripada terkena denda atau menjamin bunga tinggi KTA.
Kelemahan kedua, deposito yang dijadikan jaminan tak bisa ditarik selama era kredit. Berbeda dengan disaat Anda mengfungsikan mobil sebagai jaminan kredit, Anda masih bisa mengfungsikan mobil tersebut, atau disaat Anda menjaminkan tempat tinggal dan tanah, dimana Anda bisa terus tinggal dan mengfungsikan rumah.
Selain itu, deposito yang dijadikan jaminan praktis kehilangan manfaat bunga-nya, dikarenakan bunga kredit yang lebih besar daripada bunga deposito tadi.
Terlepas berasal dari ada kelemahan-kelemahan di atas, layanan deposito sebagai jaminan kredit merupakan keunggulan proses perbankan era kini yang bisa Anda manfaatkan.
Kesimpulan
Deposito bisa dijadikan jaminan untuk kredit konsumsi maupun kredit usaha, baik pinjaman biasa ataupun pinjaman rekening koran. Menjaminkan deposito bisa jadi keputusan bagus maupun keputusan yang tidak cukup tepat, tergantung keadaan Anda.